Begitu besarnya peran wayang di dalam kehidupan orang Jawa, maka tidak berlebihan bila dikatakan bahwa wayang merupakan identitas utama manusia Jawa, Mereka gemar mengidentifikasi dengan tokoh-tokoh wayang tertentu dan bercermin serta bercontoh padanya dalam melakukan perbuatan dalam kehidupan sehari-harinya. Pertama-tama mereka mencontoh pada Pendawa Lima karena sikap hidup mereka yang terpuji. Si sulung Puntadewa yang dikatakan tidak pernah berdusta selama hidup; adik langsungnya werkudara yang berpikir lurus-jujur tanpa berkelok. Arjuna atau Permadi yang bagus-bagus serta banyak digandrungi wanita dan Nakula dan Sadewa.
![]() |
gambar pertunjukan wayang orang diambil via: brachoo.blogspot.com |
Dalam hubungan dengan Pandawa Lima harus disebut Prabu Kresna sebagai kawandan penasihat.Keluarga Pandawa terus menerus bermusuhan dengan astina yang berjumlah seratus orang sebagai rajanya adalah Prabu suyudana. Keluarga Astinaa mempunyai seorang Pendeta bernama Durna sebagai penasehat beritikad buruk, dan seorang patih bernama sengkuni dengan berbagai akal jahatnya untuk menjatuhkan keluarga Pendawa
Di pihak Pendawa terdapat anak Wrekudara bernama Raden Gatutkaca yang gagah dan bisa terbang. Tidak mengherankan bila Gatutkaca dipakai sebagai lambang para penerbang kita. Prabu Kresna diibaratkan seorang diplomat yang berusaha mendamaikan keluarga Pendawa dan Astina. Dia selalu berhasil memecahkan persoalan-persoalan teramat sulit, tapi tidak mampu menghalangi terjadinya bharatayudha. Cerita-cerita wayang kesayangan orang Jawa berpangkal pada epos-epos India Mahabarata dan Ramayana.
Bisa kita simpulkan bahwa manusia Jawa suka mengidentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh baik yang terdapat di pihak Pendawa dan tidak pernah mau menggunakan nama tokoh wayang seorang dari Astina, seperti durna, sengkuni, burisrawa dan dursasana, terkecuali Suyudana.
terima kasih gan atas infonya.
ReplyDeletemampir juga ya di blog saya: http://nabilachafa.blogspot.com/