Definisi Pengertian Sejarah Menurut Prof. Dr. Kuntowijoyo | Pikiran Sejarah
Home » » Definisi Pengertian Sejarah Menurut Prof. Dr. Kuntowijoyo

Definisi Pengertian Sejarah Menurut Prof. Dr. Kuntowijoyo

Posted by Unknown
Pikiran Sejarah, Updated at: 9:25 AM

Apakah Sejarah Itu ? 

Berdasarkan buku Pengantar ilmu sejarah, karya Kuntowijoyo, Sejarah berasal dari bahasa Arab Syajara yang artinya terjadi atau dalam kata lain Syajarah yang berarti pohon silsilah. Dalam buku karya Kuntowijoyo disebutkan bahwa semua yang sudah terjadi merupakan sejarah. Fakta sejarah dan pengalaman merupakan dua hal yang penting bagi sejarawan. Tugas sejarawan adalah rekonstruksi masa lampau. Sejarah memiliki dua macam istilah yakni sejarah objektif (diluar pengetahuan manusia), subjektif (sepengetahuan manusia). Disamping itu disebutkan bahwa sejarah juga memiliki dua pengertian yakni Negatif dan Positif, secara negatif yakni sejarah bukan mitos, sastra, filsafat dan ilmu alam sedangkan secara positif sejarah merupakan ilmu tentang manusia, waktu, memiliki makna sosial. Dapat diambil kesimpulan bahwa sejarah merupakan rekonstruksi masa lalu. 


Foto gambar dari sejarawan Indonesia Prof.Dr. Koentowijoyo diambil via: id.wikipedia.org
Kuntowijoyo menyebutkan sejarah memiliki kegunaan yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Kegunaan intrinsik yakni sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai profesi, sejarah untuk menyatakan pendapat. Sedangkan ekstrinsik sejarah itu sebagai penalaran, masa depan, perubahan, bukti rujukan dan lain sebagainya. 

Dalam penulisan sejarah atau yang dikenal sebagai Historiografi,-diawali dengan penemuan waktu dan kronologi yang sudah sejak lebih dari 4000 tahun SM di Mesir, tetapi orang tidak segera menulis sejarah. Tulisan sejarah muncul pertama kali di Yunani, Eropa. Sejarawan bernama Homer menulis sejarah dalam bentuk puisi. Tetapi Herodotus adalah sejarawan dari Yunani yang terkenal sehingga disebut sebagai bapak sejarah beliau juga yang menulis yang sekarang dinamakan sosiologi dan antropologi, beliau juga menuliskan perang antara Yunani – Persia. Kemudian disusul sejarawan lain Thucydides beliau menuliskan perang antara Athena dan Sparta. Menurutnya sejarah merupakan pengetahuan yang akurat karena nantinya juga akan terjadi hal yang sama. 

Di dalam buku karya Kuntowijoyo penulisan sejarah diawali mulai dari Zaman Kristen awal dan pertengahan, zaman Penemuan daerah baru Zaman Renaissence, Rasionalisme, Romantisime, dan Sejarah Kritis dan Baru. Dalam ke empat zaman tersebut yang menurut saya paling menarik adalah zaman Yunani dan Romawi karena di zaman itu merupakan zaman dimana sejarah mulai ditulis. 

Menurut kuntowijoyo sejarah itu bersifat empiris yakni berdasarkan pengalaman manusia, lalu berteori yakni memiliki teori – teori tertentu, memiliki objek memiliki metode dalam artian sejarawan harus memiliki metode dalam meneliti hal yang bersejarah, dan umum yakni sejarah itu menarik kesimpulan umum. Sejarah itu disebut sebagai peristiwa, karena berdasarkan kejadian-kejadian masa lampau, sejarah juga dikatakan sebagai seni karena memerlukan gaya bahasa, emosi, imajinasi, dan intuisi. 

Menurut Kuntowijoyo sejarah itu memiliki metode-metode penelitian tertentu dalam meneliti objek sejarah. Metode itu diantaranya penentuan Topik, dalam metode ini dibutuhkan dua kedekatan yakni intelektual dan emosional setelah itu disusun lah rencana penelitian. Setelah penentuan topik, metode selanjutnya yakni pengumpulan sumber, dalam metode ini sejarawan dituntut untuk meneliti sebuah sejarah baik dari sumber lisan, tulis, artefak dan sebagainya pada sesuatu yang memiliki nilai sejarah. Lalu disusul dengan verifikasi, dalam hal ini keaslian sumber dikaji, lalu di kritik mana yang pantas dan tidak. Metode selanjutnya yaitu inteprestasi atau disebut penafsiran, metode ini sangat diperlukan karena kalau tidak sejarawan tak akan bisa berbicara apa yang telah diteliti. Inteprestasi memiliki dua macam yaitu analisis dan sintesis. 

Didalam buku karya Kuntowijoyo disebutkan bahwa sejarah itu merupakan ilmu sosial, hal tersebut dikatakan demikian karena sejarah itu memerlukan objek sosial yakni masyarakat karena sejarawan memerlukan masyarakat dalam melakukan penelitian sejarah sebagai sumbernya, oleh karena itu ilmu sejarah memiliki hubungan dengan ilmu sosial. Sejarah itu memiliki suatu kekuatan-kekuatan tertentu, salah satunya ekonomi, karena ekonomi berperan kuat dalam sejarah, karena dulu banyak kegiatan-kegiatan ekonomi contohnya jalur sutra Tiongkok, pada jalur sutra terdapat banyak kejadian kejadian bersejarah, selain itu agama juga berperan dengan kekuatan sejarah karena dulu munculnya Kristen, masuknya Islam di Indonesia, penyebaran ajaran fundamentalis termasuk kategori agama oleh karena itu agama termasuk kekuatan sejarah. Selain itu masih banyak lagi kekuatan-kekuatan sejarah. Sejarah harus hati – hati dalam membicarakan masa depan, sebab sejarah tak mempunyai fakta, tetapi hanya ramalan sejarah atau perkiraan semata yang berdasarkan historycal trend. Untuk mengetahui lebih lanjut bisa dibuka pada buku Pengantar ilmu sejarah, karya Kuntowijoyo.

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *

 
Copyright © 2015 Pikiran Sejarah. All Rights Reserved
Template By Johny Wuss Design by CB Blogger