Sejarah Singkat Kerajaan Demak | Pikiran Sejarah
Home » » Sejarah Singkat Kerajaan Demak

Sejarah Singkat Kerajaan Demak

Posted by Unknown
Pikiran Sejarah, Updated at: 3:17 AM

Demak merupakan kota yang sangat kental dengan nuansa agamisnya, kota yang terletak di karesidenan Pati, Jawa Tengah, Indonesia itu merupakan kota bekas kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa. Bagaimana sejarah kerajaan Demak ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penulis akan menuliskan secara singkat sejarah kerajaan Demak. Hal ini penulis sampaikan berdasarkan sepengetahuan penulis saat mengikuti pelajaran Sejarah Indonesia Baru di Kampus dan beberapa sumber lain yang penulis baca.

Gambar peta kerajaan Demak diambil via: tutwurihandayani.web.id

Pada awalnya kerajaan ini didirikan oleh seorang Bupati Demak yang melarikan diri dari Kerajaan Majapahit pada awal 1500 Masehi. Bupati tersebut merupakan bernama Raden Patah. Beliau dibantu oleh para ulama untuk mendirikan sebuah kerajaan Islam seusai memeluk agama Islam.  Selanjutnya Demak berkembang menjadi pusat pengembangan agama Islam. Tahun 1511 hubungan Demak dan kerajaan - kerajaan Islam lain harmonis. Namun, keharmonisan itu tidak bertahan lama, sejak Kerajaan Malaka dikuasai oleh Portugis. Akibat dari itu, kerajaan Demak ingin melancarkan serangan terhadap Portugis yang menguasai Malaka dan bertujuan untuk merebut Malaka dari cengkraman Portugis. Penyerangan itu dipimpin langsung oleh Patih Unus, namun sayangnya penyerangan dibawah pimpinannya gagal. Hal itu dikarenakan kuatnya pertahanan Portugis dan Penggunaan senjata yang lebih canggih dibandingkan Kerajaan Demak sendiri. 

Patih Unus terkenal dengan nama Pangeran Sabrang Lor, dia hanya memerintah selama tiga tahun selama menjadi raja. Patih Unus memerintah selama tahun 1518 - 1521 M. Dan akhirnya meninggal dunia pada saat dia melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka. Seusai Pati Unus wafat, maka Sekitar tahun 1521 - 1546 Masehi, pemerintahan kerajaan Demak dipimpin oleh menantu Pati Unus yang bernama Sultan Trenggana. Pada tahun 1522 beliau dipercayai memimpin armada Demak untuk merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon dari Padjajaran. 

Pada tahun 1546 Sultan Trenggana gugur dalam memimpin pasukannya menaklukan Pasuruan. Setelah gugurnya Sultan Trenggana, maka timblah perebutan tahta kerajaan di Demak. Sunan Prawata (anak sulung sultan Trenggana) dengan Pangeran Sekar (adik Sultan) saling memperebutkan posisi tersebut. Akibat dari persaingan itu akhirnya timbul perpecahan, dan menimbukan pembunuhan terhadap Pangeran Sekar oleh Sunan Prawata. Kemudian kekuasaan dimenangkan oleh Sunan Prawata, namun hal itu kekuasaannya tidak lama bertahan, Sunan Prawata dibunuh oleh anak dari Pangeran Sekar yang bernama Arya Panangsa akibat dendam. Hal tersebut membuat kerajaan Demak mengalami kemunduran, dan akhirnya hancur dan ditaklukkan oleh Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kerajaan Demak hancur akibat perebutan kekuasaan. Akibat perselisihan di pihak intern menyebabkan kerajaan Demak mengalami perpecahan dan akibat dari itu mereka mudah diserang musuh.

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *

 
Copyright © 2015 Pikiran Sejarah. All Rights Reserved
Template By Johny Wuss Design by CB Blogger